PORIFERA
Pernahkah
anda melihat Spongebob Squarepant ?
Film
kartun produksi Nikelodeon ini menceritakan tentang kehidupan seorang sponge
yang hidup di sebuah kota bernama Bikini bottom.
Kali
ini kita akan menguak, siapa sebenarnya si Spongebob itu ?
Pengertian Porifera
Porifera (Latin,
Phorus = pori-pori, ferre = pembawa) spons atau
hewan berpori adalah sebuah filum untuk hewan multiseluler yang paling sederhana. Sehingga porifera dapat diartikan sebagai hewan invertebrata yang
mempunyai tubuh berpori-pori.
Porifera adalah hewan
multiseluler atau metazoa yang paling sederhana. Karena hewan ini memiliki ciri
yaitu tubuhnya berpori seperti busa atau spons sehingga porifera disebut juga
sebagai hewan spons.
Struktur Tubuh
Bentuk tubuh hewan ini
tidak hanya kotak, tapi bermacam macam. Ada yang seperti piala, terompet, dan
ada yang bercabang menyerupai tumbuhan. Struktur tubuhnya radial simetris.
Porifera hidup di air laut dan air tawar.
Porifera memiliki tiga lapisan :
Ø Epidermis (lapisan terluar)
Lapisan terluar dari porifera dan tersusun oleh sel sel epitelium pipih
yang disebut Pinakosit. Diantara pinakosit terdapat pori-pori yang membentuk
saluran air yang bermuara di spongosol atau rongga tubuh. Spongosol dilapisi oleh sel “berleher” yang memiliki
flagelum, yang disebut koanosit.
Ø Mesoglea
Lapisan pembatas antara epidermis dan endodermis.
Mesoglea pada Porifera mengandung dua macam sel yaitu:
·
Sel
Ameboid
Sel ameboid berfungsi untuk mengangkut zat makanan dan zat-zat sisa
metabolisme dari sel satu ke sel lain.
·
Sel
Sklerobas
Sel Sklerobas berfungsi sebagai pembentuk spikula.
Ø Endodermis (lapisan dalam)
Endodermis adalah lapisan dalam yang terdiri dari sel-sel leher atau
koanosit yang memiliki flagel dan berfungsi sebagai pencerna makanan.
Porifera mengeluarkan
zat sisa metabolisme (Ekskresi dan Respirasi) secara difusi melalui permukaan
tubuh. Sel Koanosit pada porifera berfungsi sebagai alat pencernaan. Sel
Arkeosit pada porifera berfungsi sebagai alat reproduksi.
Porifera hidup secara heterotrof.
Makanannya adalah bakteri dan plankton. Makanan yang masuk ke tubuhnya dalam
bentuk cairan sehingga porifera disebut juga sebagai pemakan cairan.
Keterangan
oskulum : tempat keluarnya air
yang berasal dari spongosol
mesoglea : lapisan pembatas
antara lapisan dalam dan lapisan luar
porosit : saluran penghubung antara pori-pori dan
spongosol. tempat masuknya
air.
spongosol : rongga di bagian dalam tubuh porifera
ameboid : sel yang berfungsi
mengedarkan makanan.
epidermis : lapisan terluar
spikula : pembentuk/penyusun tubuh
flagel : alat gerak koanosit
koanosit : sel pelapis spongosol seta berfungsi
sebagai pencerna makanan.Di bagian
ujungnya
terdapat flagel dan di pangkalnya terdapat vakuola.
Sistem sirkulasi air
Sistem saluran air pada porifera
dibedakan menjadi tiga tipe yaitu :
1. Ascon
Ascon merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya
dihubungkan dengan saluran lurus yang langsung menuju ke spongosol (rongga
dalam)
2. Sycon
Sycon merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya
dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga-rangga yang
berhubungan langsung dengan spongosol.
3. Leucon
Leucon merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya
dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga yang sudah tidak
berhubunga langsung dengan spongosol.
Cara Hidup dan Habitat
Porifera hidup secara
heterotof. Makananya adalah bakteri dan plankton. Makanan yang masuk kedalam
tubuhnya berbentuk cairan. Pencernaan dilakukan secara intraseluler di dalam
koanosit dan amoebosit.
Habitat porifera umumnya
di laut, mulai dari tepi pantai hingga laut dengan kedalaman 5 km. Sekitar 150
jenis porifera hidup di ait tawar, misalnya Haliciona dari kelas Demospongia. Porifera
yang telah dewasa tidak dapat berpindah tempat (sesil), hidupnya menempel pada
batu atau benda lainya di dasar laut. Karena porifera yang berciri-ciri seperti
itu tidak dapat berpindah tempat, kadang porifera dianggap sebagai tumbuhan.
Reproduksi
Porifera melakukan
reproduksi secara aseksual maupun seksual. Reproduksi secara aseksual terjadi
dengan pembentukan tunas dan gemmule. Gemmule disebut juga tunas internal. Gemmule
dihasilkan hanya menjelang musim dingin di dalam tubuh porifera yang hidup di
air tawar.
Porifera dapat
membentuk individu baru dengan regenerasi. Reproduksi seksual dilakukan dengan
pembentukan gamet (antara sperma dan ovum). Ovum dan sperma dihasilkan oleh
koanosit. Sebagian besar Porifera menghasilkan ovum dan juga sperma pada
individu yang sama sehingga porifera bersifat Hermafrodit (berjenis kelamin
dua).
Klasifikasi Porifera
Spons adalah hewan
dari filum Porifera (/ pɒrɪfərə /; yang berarti "pembawa pori"). Spons
tidak memiliki saraf, pencernaan atau sistem peredaran darah. Sebaliknya,
sebagian besar spons mengandalkan mempertahankan aliran air konstan melalui
badan mereka untuk mendapatkan makanan dan oksigen juga untuk menghilangkan
limbah, dan bentuk tubuh mereka telah beradaptasi untuk memaksimalkan efisiensi
dari aliran air tersebut.
Berdasarkan bahan penyusun rangkanya, porifera diklasifikasikan menjadi tiga
kelas, yaitu Hexactinellida atau Hyalospongiae, Demospongiae, dan Calcarea
(Calcisspongiae).
1. Hexactinellida
(Hyalospongiae)
Hexactinellida (dalam bahasa yunani, hexa = enam) atau
Hyalospongiae (dalam bahasa yunani, hyalo = kaca/transparan, spongia = spons)
memiliki spikula yang tersusun dari silika.Ujung spikula berjumlah enam seperti
bintang.Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk vas bunga atau
mangkuk.Tinggi tubuhnya rata-rata 10-30 cm dengan saluran tipe sikonoid.Hewan
ini hidup soliter di laut pada kedalaman 200 – 1.000 m.Contoh Hexactinellida
adalah Euplectella.
2.
Demospongiae
Demospongiae ( dalam bahasa yunani, demo = tebal,
spongia = spons) memiliki
rangka yang tersusun dari serabut spongin. Tubuhnya
berwarna cerah karena
mengandung pigmen yang terdapat pada amoebosit. Fungsi
warna diduga untuk
melindungi tubuhnya dari sinar matahari. Bentuk
tubuhnya tidak beraturan dan bercabang. Tinggi
dan diameternya ada yang mencapai lebih dari 1 meter. Seluruh Demospongiae memiliki saluran air tipe
Leukonoid. Habitat Demospongiae umumnya di laut dalam maupun dangkal,
meskipun ada yang di air tawar. Demospongiae adalah satu-satunya kelompok porifera
yang anggotanya ada yang
hidup di air tawar. Demospongiae
merupakan kelas terbesar yang mencakup 90%
dari seluruh jenis porifera. Contoh
Demospongiae adalah spongia, hippospongia
dan Niphates digitalis.
3.
Calcarea (Calcisspongiae)
Calcarea
(dalam latin, calcare = kapur) atau Calcispongiae (dalam latin, calci = kapur,
spongia = spons) memiliki rangka yang tersusun dari kalsium karbonat. Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk
seperti vas bunga, dompet, kendi, atau silinder. Tinggi
tubuh kurang dari 10 cm. Struktur
tubuh ada yang memiliki saluran air askonoid, sikonoid, atau leukonoid. Calcarea hidup di laut dangkal,
contohnya sycon, Clathrina, dan Leucettusa lancifer.
Peranan Porifera Dalam Kehidupan
Beberapa jenis porifera seperti spongia dan
hippospongia dapat digunakan sebagai spons mandi dan alat gosok. Namun, spons mandi yang banyak digunakan umumnya
adalah spons buatan, bukan berasal dari kerangka porifera. Zat kimia yang dikeluarkannya memiliki potensi obat
penyakit kanker dan penyakit lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
v
Aditya
Pandu, 2010, Phylum Porifera,
http://aditya-pandhu.blogspot.com/2010/03/phylum-porifera.html#porifera
(Selasa, 28 Agustus 2012)
v
http://id.wikipedia.org/wiki/Porifera
(Selasa, 28 Agustus 2012)
v
2008,
Mengenal Seluk Beluk Phylum Porifera,
http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/10/mengenal-seluk-beluk-phylum-porifera/
(Selasa, 28 Agustus 2012)