Sabtu, 26 Februari 2011

Tertawa Bahagia

HAPPINESS

7 KOMPONEN BAHAGIA

KOMPAS.com - Para peneliti di Australia meneliti mengenai hal-hal yang bisa membuat seseorang merasa bahagia. Mereka menemukan adanya 7 hal yang membuat seseorang merasa bahagia. Hasil penemuan tersebut diterbitkan dalam jurnal The Psychological Science. Apa saja hasilnya?

1. Gaya hidup yang sehat.
2. Bisa menyemat mimpi.
3. Mampu menaruh angan dan tujuan hidup yang masuk akal.
4. Percaya bahwa dirinya bisa merealisasikan tujuan dan harapannya.
5. Penuh cinta dan kesukaan.
6. Memiliki kehidupan sosial yang sehat.
7. Memiliki pasangan hidup yang tepat dan sepadan.

Para penulis dari peneliti tersebut menyatakan bahwa poin terakhir itu merupakan kunci dari poin-poin yang lainnya. Dipercaya, pemilihan pasangan yang sepadan dan mampu mendukungnya dalam semua aspek bisa memengaruhi banyak hal lain. Masalah dalam keluarga bisa mengarah kepada kegagalan dalam bentuk hidup lainnya, namun memahami bahwa Anda memiliki teman hidup yang kuat dan bisa mendukung akan membuat seseorang lebih percaya diri dan tenang. Hal ini yang akan menjamin kesuksesan seseorang, setidaknya begitu dari hasil penelitian dari aspek psikologis penelitian ini.
Uniknya, kesejahteraan dan kepenuhan dalam segi harta tidak dimasukkan dalam "bahan baku" kebahagiaan seseorang. Karena menurut para peneliti, uang hanya bagian atau komponen dan konsekuensi dari poin 5 (pemenuhan pekerjaan favorit), dan uang sendiri tidak memengaruhi kebahagiaan.



BERKHAYAL MEMBUAT ORANG TAK BAHAGIA

KOMPAS.com — Menurut perhitungan para peneliti di Harvard University, seseorang menghabiskan sekitar setengah waktu kerjanya membayangkan masa depan atau memikirkan kejadian yang sudah lampau. Para psikolog yang terlibat dalam penelitian tersebut mengatakan bahwa waktu berkhayal tersebut tak hanya mengganggu waktu kerja, tetapi juga membuat seseorang secara garis besar tidak bahagia.

Ternyata, seseorang merasa lebih bahagia ketika ia bisa menerima keadaan di masa sekarang. Artinya, tidak memikirkan atau membayangkan dirinya berada di sebuah posisi lain di dunia ini. Para peneliti menemukan bahwa kita bisa menghabiskan 46,9 persen waktu kita untuk berkhayal. Saat ini, tanpa kita sadari, kita membuat diri tidak bahagia dan menekan rasa bahagia.

Sering kali, secara sukarela, kita berkhayal sambil mendengarkan musik, beristirahat, bekerja, atau duduk di hadapan komputer. Namun, saat kita membaca, menonton televisi, dan mengerjakan pekerjaan rumah memiliki efek terhadap aktivitas otak. Penilaian kebahagiaan tertinggi yang dirasakan oleh seseorang justru terjadi ketika sedang berkomunikasi aktif dengan teman-teman. Teori ini juga menjelaskan mengapa banyak orang yang memilih menghabiskan waktu kosong dengan melakukan olahraga ekstrem, mengikuti banyak kegiatan klub, dan berkumpul bersama teman-teman untuk ngobrol.

Untuk studi ini, para periset mengembangkan sebuah aplikasi khusus iPhone, yang mengutarakan tiga pertanyaan acak kepada 2.250 relawan yang tersebar di seluruh dunia. Aplikasi tersebut menanyakan: "Apa yang sedang Anda rasakan saat ini?", "Apa yang sedang Anda kerjakan saat ini?", dan "Apakah Anda sedang berkhayal melakukan sesuatu yang berbeda dari yang sedang Anda kerjakan saat ini?"

5 KEBIASAAN SEPELE YANG MEMBUAT KITA BAHAGIA
KOMPAS.com — Setiap orang tentu ingin bahagia. Namun, tak semua orang paham, sesungguhnya kita tak perlu menjadwalkan liburan ke luar negeri atau menanti saat mendapatkan hadiah doorprize untuk mencapai kebahagiaan itu. Riset terbaru menunjukkan, melakukan tindakan sepele sehari-hari juga bisa membuat pikiran kita jadi lebih positif. Akibatnya, mood pun selalu bagus. Ayo, bentuk kebiasaan itu mulai dari sekarang.

Pukul 09.00: Minum teh hijau. Mereka yang minum minimal 4 gelas teh hijau dalam sehari berisiko 44 persen lebih rendah mengalami depresi. Senyawa theanine bisa mendorong produksi serotonin dan membuat kita lebih nyaman.
Pukul 12.00: Mulai proses detoks. Bawalah bekal makan siang berupa makanan yang juga bisa membantu mengeluarkan racun dari tubuh. Misalnya, buah, sayuran segar, ikan, dan gandum utuh.
Pukul 16.00: Jalan sore. Mereka yang aktif bergerak punya kadar endorfin lebih banyak. Hormon ini bisa meningkatkan mood. Lakukan jalan sore santai, setiap hari, kira-kira 20 menit.
Pukul 19.00: Asup zat besi di malam hari. Jika kita memenuhinya dari suplemen, minumlah itu saat makan malam agar penyerapannya maksimal. Apabila kita sedang mengalami gejala perimenopause, maka pastikan suplemen itu mengandung setidaknya 18 mg zat besi.
Pukul 22.00: Tulis diary. Sebelum tidur, sediakan waktu untuk menuliskan tiga kejadian menyenangkan pada hari itu. Ini akan menjadi pengingat bahwa kita adalah orang yang positif.



UANG TAK DAPAT MEMBELI KEBAHAGIAAN

KOMPAS.com — "Uang tak dapat membeli kebahagiaan." Banyak orang suka mengutip adagium usang ini, tetapi hanya sedikit orang yang benar-benar meyakininya. Namun, sekarang sebuah penelitian baru oleh ekonom yang dijuluki "ayah dari studi-studi kebahagiaan" telah menemukan bahwa hal ini benar adanya.
Hasil studi Prof Richard Easterlin dari University of Southern California, AS, yang mengambil sampel 37 negara menemukan bahwa peningkatan kebahagiaan tidak berbanding lurus dengan peningkatan kekayaan. Walau studi-studi jangka pendek memperlihatkan adanya hubungan antara keduanya, tidak demikian halnya ketika seseorang memantau negara-negara itu selama beberapa dekade.

Bahkan, dalam perekonomian dunia yang paling sukses selama dua dekade terakhir, hal itu tidak terbukti. Di China, Korea Selatan, dan Cile, yang memiliki pendapatan per kapita dua kali lipat dalam waktu kurang dari 20 tahun, tidak ada kenaikan yang signifikan dalam kebahagiaan pada periode yang sama. Sebaliknya, kebahagiaan tetap datar. Di Korea Selatan "kepuasan hidup" malah sedikit melorot.
Prof Easterlin berkomentar, "Artikel ini menyangkal klaim baru-baru ini bahwa ada hubungan positif jangka panjang antara kebahagiaan dan pendapatan, padahal dalam kenyataannya, hubungan tersebut nihil."
Tahun 1974 ia menerbitkan sebuah makalah berjudul, "Apakah Pertumbuhan Ekonomi Memperbaiki Nasib Manusia? Sejumlah Bukti Empiris". Dalam makalah itu, ia mempertanyakan asumsi tentang hubungan antara kebahagiaan dan pendapatan. Hal tersebut menyajikan sebuah paradoks, yang kemudian dikenal sebagai Paradoks Easterlin.

Ia menjelaskan, "Secara sederhana, paradoks kebahagiaan-pendapatan itu begini: pada suatu titik dalam suatu masa baik di antara dan di dalam negara-negara, kebahagiaan dan pendapatan berkorelasi positif. Namun, seiring berjalannya waktu, kebahagiaan tidak meningkat ketika pendapatan suatu negara meningkat."
Oleh karena itu, sejumlah ekonom kemudian mengajukan bukti bahwa kebahagiaan dalam kenyataannya meningkat dari waktu ke waktu ketika pendapatan naik. Namun, bukti akademik berdasarkan studi terbarunya selama lima tahun, yang memantau negara-negara kaya dan miskin, termasuk negara-negara kapitalis dan bekas komunis, bertentangan dengan penelitian para ekonom itu.
Kesimpulan Prof Easterlin itu muncul pada saat semakin banyak pemerintah yang menjadi kian peduli dengan "kebahagiaan nasional bruto" ketimbang "produk domestik bruto" semata. Penelitiannya itu dipublikasikan minggu ini di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.



10 CARA MERAIH BAHAGIA

KOMPAS.com - Beberapa psikolog di Amerika mempublikasi hasil riset mereka ke dalam jurnal The Psychological Science. Riset tersebut menyinggung mengenai upaya untuk menyibak rahasia manusia untuk bisa menemukan kebahagiaan. Riset tersebut mengklasifikasikan bahagia dalam 10 faktor.
Kemampuan untuk menjadi bahagia akan hal-hal kecil, menurut si penulisnya adalah kunci utama menuju kebahagiaan. Dalam tulisan tersebut juga dikatakan, mereka yang memiliki kemampuan untuk merasa bahagia akan hal-hal kecil mampu melawan penyakit di usia senja dan mampu hidup 7 tahun lebih lama ketimbang mereka yang tidak. Berikut adalah 10 hal yang sebaiknya dinikmati dan dilakukan oleh manusia agar merasa bahagia:

1. Berbagi pikiran positif dengan orang lain.
2. Menganalisa kenangan indah dan menyenangkan.
3. Menghargai diri sendiri.
4. Mencoba mencari makna dan hikmah atas segala hal.
5. Memikirkan bahwa masa depan akan lebih baik dan bagaimana memperbaiki kesalahannya sendiri.
6. Melakukan kegiatan yang disukai.
7. Mencoba merasa bahagia di saat sedih. Atau mencoba mencari nilai positif dari hal yang negatif.
8. Merayakan momen-momen tertentu dalam hidup.
9. Menjauh dari pikiran sedih, ketakutan, dan kekhawatiran.
10. Mengucap "terima kasih" dengan tulus sesering mungkin kepada orang lain.
Bagaimana menurut Anda? Adakah cara lain untuk merasakan kebahagiaan? Setuju dengan 10 klasifikasi di atas?



3 KRITERIA PEREMPUAN PALING BAHAGIA

KOMPAS.com — Apa sih, kriteria perempuan paling bahagia? Tidak salah jika Anda menjawabnya punya karier yang bagus di perusahaan besar, bergaji tinggi sehingga bisa traveling sepuasnya atau memiliki keluarga yang harmonis. Namun, tanpa itu semua pun, Anda bisa menjadi perempuan paling bahagia di dunia. Apa saja syaratnya?
1. Punya saudara perempuan. Mereka yang punya setidaknya seorang kakak atau adik perempuan umumnya tinggal dalam lingkungan yang suportif, bersikap optimistis, dan dapat mengatasi masalah dengan lebih baik. Hal ini terungkap dari hasil riset yang dilakukan The British Psychological Society.
2. Banyak senyum. Orang dewasa yang semasa kuliah dikenal murah senyum ternyata kehidupan pernikahannya lebih awet ketimbang yang dulu tak terlihat bahagia. Dari riset yang diumumkan DePauw University diketahui, peluang kelompok pertama untuk bercerai adalah 5 kali lebih rendah dibanding kelompok kedua. Para ahli menyimpulkan, orang yang murah senyum punya pikiran yang lebih positif dan dapat ditularkan kepada pasangannya.
3. Jarang nonton televisi. Menurut survei, orang-orang yang ceria hanya menghabiskan kurang dari 30 persen waktunya untuk menonton televisi. Mereka lebih suka bersosialisasi, membaca buku, atau ikut kegiatan keagamaan. Berbagai jenis kegiatan ini dianggap lebih mendatangkan efek positif bagi mood dan kesehatan.



9 STRATEGI MEMBAHAGIAKAN DIRI SENDIRI

KOMPAS.com - Menjadi bahagia adalah hak Anda. Tak perlu menunggu perasaan menyenangkan ini didatangkan oleh pihak lain. Anda bisa menciptakan rasa bahagia untuk diri sendiri. Hilangkan energi negatif dari dalam diri dengan menjalani sembilan strategi.
Anda bisa membahagiakan diri sendiri dengan strategi yang disarikan SELF dari buku The Nine Rooms of Happiness: Loving Yourself, Finding Your Purpose and Getting Over Life's Imperfections, karangan Lucy Danziger and Catherine Birndorf, MD.

1. Filter diri
Boleh jadi masa kecil atau masa remaja Anda begitu membahagiakan. Kehangatan keluarga ataupun berbagai hubungan atau peristiwa di masa lalu membuat Anda merindu masa lalu. Jika perlu Anda kembali ke masa-masa itu, karena cenderung tak menyukai keadaan saat ini.  Keinginan seperti ini wajar saja muncul. Freud menyebutnya screen memories yakni bahwa kita cenderung melakukan filter atas hidup kita melalui berbagai memori di masa lalu. Berhentilah memikirkan masa lalu. Hiduplah untuk masa sekarang. Hidup Anda adalah saat ini bukan masa lalu, camkan itu agar Anda lebih bahagia.
2. Refleksi diri
Berkacalah, lihat diri Anda lebih dalam. Kenali seperti apa Anda saat ini. Minta juga pendapat orang-orang tepercaya di kehidupan Anda, tentang diri Anda. Apa yang mereka pikirkan dan rasakan, Refleksi diri mengajarkan Anda untuk mengikuti intuisi, dan bahkan mengasahnya. Kenali diri Anda dengan jujur. Kuncinya, ambil pesan positif dari diri Anda dan dari opini orang lain tentang Anda.
3. Berani berubah
Jika Anda tak menemukan bahagia dengan hubungan saat ini, atau berbagai hal seputar kehidupan Anda, pekerjaan atau apapun juga. Buatlah perubahan pada diri sendiri atau isu yang ingin Anda ubah. Jika isu menyangkut hubungan yang tak menyenangkan, cari solusinya dari diri sendiri dan hubungan tersebut. Lakukan penyesuaian, tingkatkan toleransi, perbaiki hubungan atau tinggalkan hubungan jika terasa sudah semakin tak sehat. Yang bisa Anda lakukan adalah tindakan mengubah diri sendiri dan hubungan tersebut. Artinya, Anda tak bisa membuat orang lain (dalam hubungan tersebut) berubah mengikuti cara dan keinginan Anda. Kuncinya, kebahagiaan akan Anda rasakan dengan melakukan perubahan untuk diri sendiri bukan mengubah orang lain.
4. Membangun hubungan, bukan menyatukanAnda tentu sering mendengar, keberadaan Anda atau orang lain yang dikasihi, adalah saling melengkapi. Anda sebenarnya sudah lengkap, utuh sebagai seorang individu. Anda tak perlu dilengkapi oleh orang lain. Yang terjadi adalah, Anda dan orang lain yang menjalin hubungan, bisa kekasih, suami, sahabat, bertugas saling membangun hubungan. Tujuannya bukan saling melengkapi atau menyatukan perbedaan. Ibarat lingkaran, Anda dan orang lain adalah lingkaran utuh yang bertemu dan membentuk diagram venn. Anda dan suami misalnya, bukan menyatukan dua individu berbeda, namun saling membangun hubungan yang sifatnya tumpang tindih. Karakter Anda dan pasangan bisa saja saling bertabrakan, namun temukan kebahagiaan dari perbedaan ini dengan saling menghubungkan. Kuncinya, Anda dan orang lain yang membangun hubungan perlu saling menambal sulam, bukan saling melengkapi atau menyatukan. Apapun masalah yang Anda hadapi, dengan menerapkan cara ini, Anda akan merasa lebih bahagia karena mampu menerima kondisi dan mengatasinya dengan energi positif dari dalam diri.
5. Hentikan atau kurangi narsismeMenjadikan diri sendiri sebagai pusat perhatian bisa diartikan negatif dan positif. Persepsi Anda terhadap diri sendiri tak sepenuhnya selalu benar. Terlalu percaya diri berlebihan dan berbangga dengan diri sendiri tak memudahkan Anda dalam menjalin hubungan, dengan siapa pun. Termasuk juga jika Anda terlalu keras terhadap diri sendiri. Dengan mengasihani diri, mengkritik diri sendiri atau hanya melihat kelemahan dalam diri. Emosi negatif yang berfokus pada diri sendiri ini juga tak lantas memudahkan hubungan dengan orang lain. Segeralah keluar dari perangkap narsisme negatif dan positif yang berlebihan, jika Anda benar-benar ingin merasakan kebahagiaan sebagai individu.
6. Berdamai dengan diri sendiriCobalah untuk memahami perbedaan, konflik atau berbagai ketidaknyamanan lain dalam berbagai relasi sosial dan lingkungan. Berdamailah dengan diri sendiri saat menghadapi masalah, konflik atau masa sulit. Toleransi adalah sikap yang bisa dipelajari. Latihlah sikap ini dan jangan pernah membiarkan konflik atau ketidaksepahaman berdampak buruk pada diri Anda. Buatlah diri Anda bahagia dengan mentoleransi masalah, menerimanya sebagai bagian perjalanan hidup yang harus Anda alami. Upayakan agar Anda tak menjadi lemah karena berbagai masalah.
7. Tak perlu bersandiwara

Bersikaplah jujur tanpa perlu bersandiwara. Jika Anda tak bisa menghadiri undangan pernikahan sahabat Anda, katakan alasan sejujurnya. Tak perlu mengarang cerita karena merasa tak enak menyampaikan berita tak menyenangkan tersebut. Atau Anda tak perlu berpura-pura tak ada masalah dengan teman padahal Anda menyimpan amarah. Yang akhirnya membuat Anda kerapkali membatalkan janji atau merancang rencana palsu, untuk menghindar darinya. Sandiwara sangat mungkin terjadi kapan saja dan selalu ada celah untuk melakukannya dalam kehidupan Anda. Terutama ketika Anda dihadapkan pada situasi yang berhubungan dengan atasan, orangtua, kakak atau siapapun yang lebih punya kuasa atas diri Anda.
8. Batasi diri
Apakah Anda termasuk tipikal individu yang senang membantu orang lain tanpa pamrih? Orang terdekat Anda bahkan sudah sangat hafal dengan sifat Anda yang terlalu baik ini. Jika Anda bertemu orang yang tepat, tak jadi soal. Justru orang yang mampu melihat sisi buruk dari imej ini akan mengingatkan Anda untuk membatasinya. Tetapi hal ini tidak akan terjadi pada orang lain yang akan memanfaatkan kebaikan tulus dari dalam diri. Jadi, Anda lah yang harus membatasi diri. Tak ada yang salah dengan sifat penolong dan baik hati, namun cobalah melatih membatasi diri. Anda memiliki batasan. Anda tak selamanya bisa menolong orang lain, meskipun Anda akan mengupayakannya. Tetap saja, jangan pernah biarkan orang lain memanfaatkan sisi baik dari dalam diri ini.
9. Buatlah keputusan
Apapun masalah yang Anda hadapi, buatlah keputusan untuk mengakhiri ketidakpastian dan menciptakan kebahagiaan. Anda berhak menunda keputusan yang juga adalah pilihan keputusan. Atau Anda bisa membuat pilihan untuk menyatakan sikap dan melanjutkan kembali perjalanan Anda. Selalu ada dua pilihan dalam hidup bukan? tentukanlah pilihan, menjalani apa yang ada sekarang ini atau berkembang dengan membuat keputusan yang membuat keadaan menjadi berbeda.



TULARKAN BAHAGIA, TERTAWALAH DENGAN LEBAR :D

Kompas.com - Tahukah Anda bahwa suara orang tertawa tidak ditangkap dengan sama oleh telinga orang di sekitarnya. Namun, jenis tertawa terbahak-bahak dengan posisi mulut terbuka akan ditangkap secara positif oleh pendengarnya. Bahkan orang lain akan ikut merasakan kegembiraan yang sama.

Dalam penelitian mengenai efek tertawa, para ahli menemukan bahwa tertawa lebar, hingga menghasilkan suara "ha ha ha", memiliki efek "menular". Michael Owen dari Georgia State University dan Tobias Riede dari University of Utah, keduanya peneliti tawa, melakukan perbandingan antara efek tertawa lebar dengan tawa yang dilakukan dengan mulut tertutup atau setengah terbuka.

Penelitian melibatkan 28 mahasiswa yang diminta menilai 48 rekaman suara dari berbagai jenis tawa yang berbeda. Yakni tertawa dengan mulut terbuka lebar dengan mulut setengah terbuka.

Para mahasiswa itu menilai seluruh suara tawa itu secara positif, namun mereka memberi nilai paling tinggi dari suara yang dihasilkan dari jenis tawa terbahak-bahak atau dengan mulut terbuka lebar.

Secara umum, makin kuat getaran dan vokal dalam suara tawa, makin kuat efek "penularannya" untuk membuat orang lain yang mendengarnya untuk ikut tertawa.

Para ahli menduga, ketika mendengarkan suara tawa terbahak-bahak, imajinasi orang yang mendengarnya ikut terbawa dan membayangkan hal-hal yang lucu sehingga terpancing untuk tertawa. Hal ini disebut juga gairah untuk tertawa.

"Kalau Anda melihat seseorang tanpa senyum, berikan kepada mereka sedikit senyum yang Anda miliki." Mudah-mudahan orang itu senyum, karena ketika seseorang tersenyum betapapun sedang tidak bahagianya orang tersebut, maka otak akan mengeluarkan sejumlah zat kimia yang tak hanya meningkatkan sistem kekebalan tubuh, tapi sekaligus juga membuat perasaan menjadi tenang, tentram, nyaman dan bahagia atau memberi daya angkat beban jiwa bagi kondisi psikologis seseorang.
Lebih menakjubkan lagi beberapa riset mengatakan bahwa biar pun hanya diinstruksikan menampilkan wajah yang tersenyum, seseorang akan memperoleh manfaat psikologis yang sama dengan orang yang sungguh-sungguh tersenyum.
Dengan kata lain meski hanya berpura-pura bahagia tapi dengan senyuman, orang dapat membuat dirinya menjadi lebih sehat dan bahagia betulan. Inilah yang membuat proses penuaan seseorang menjadi terhambat."


TERTAWALAH SELAGI TERTAWA ITU "GRATIS" !!!
hahahahahahahahahahahahaha